Minggu, 14 November 2010

16 September

Sudah lama luna memperhatikan lelaki itu. lelaki itu tak terlalu tampan tapi ia menarik. mungkin itu yang dinamakan kharisma,tak pernah bosan luna memandangi lelaki itu. ia eksentrik tak seperti lelaki kebanyakan yang senang menggoda wanita. ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan membidik objek atau menggoreskan kuas diatas kanvas. terlalu takut luna untuk mendekatinya,ia bukanlah gadis cantik yang sering berkeliaran di sekeliling nazril. luna takut nazril bereaksi lain. mungkin semua lebih baik begini saja... ''woi,lun. 3 tahun lo liatin nazril apa ga bosen? mauren,sahabat luna menepuk pundak gadis itu. luna tersenyum. ''sampe kapan lo kayak gini terus lun?tanya mauren lagi. luna menghembuskan nafas panjang,ia menatap nazril dari jauh dibalik lensa kacamatanya...
Luna tengah asyik membaca komik detective conan. Ia larut didalam bacaannya,tak peduli keadaan sekitarnya. Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya. "sori,boleh duduk disini?tanya orang itu. Luna menoleh,ya ampun !! Ternyata nazril. Luna tak tahu bagaimana harus menghadapinya,ia belum pernah sedekat ini dgn nazril. Cowok itu duduk di sebelah luna dan tampak asyik membidik objek. "kamu udah sering ya nongkrong disini?tanya nazril. Luna mengangguk. Ya tuhan mahluk dihadapannya sanggup buat ia terpaku. Angin meniupkan rambut nazril,senyum yg tersungging di bibirnya membuat ia semakin mempesona. "aku nazril," luna diam. Apa?nazril mengajaknya berkenalan?
Sejak saat itulah nazril dan luna mulai saling mengenal,sedikit demi sedikit memang. luna masih merasa malu untuk dekat dekat dengan nazril. pertemuan mereka tak pernah lebih dari 10 menit lamanya,entah bertemu di kantin,perpustakaan,taman kampus atau lorong kampus. seperti hari ini mereka bertemu di kantin... ''hai,luna,''sapa nazril. luna tersenyum,''hai,'' ''kamu sendiri aja?tanya nazril. luna mengangguk. ''sebenernya wajah kamu itu menarik,''desis nazril pelan. ''apa?kamu bilang apa tadi?luna kaget. nazril menatap luna sesaat,tangannya meraih kacamata yang selalu bertengger di hidung mancung luna. ''loh,kok kamu lepas kacamataku? luna bingung. ''kamu cantik,''nazril meletakkan kacamata luna di meja dan kembali makan. suasana hening sesaat. ''kamu ini menarik tapi kenapa kamu mau berdekatan denganku?tanya luna. ''apa kamu keberatan?nazril mengerenyitkan alis. ''tidak,aku hanya heran saja. gadis sepertiku kan bukan gadis yang biasanya ada di sekelilingmu,''jelas luna. ''mereka memang sempurna secara fisik tapi mereka tak buatku nyaman. dan kelihatannya mereka tak tulus padaku,''tanggap nazril. ''jadi aku termasuk gadis yang tulus dan buatmu nyaman?tiba tiba luna menyerang begitu. nazril tersenyum tipis,''ya begitulah,'' detik berikutnya luna baru sadar,ia sudah banyak bicara lebih dari biasanya...
Luna bingung,ia selalu tak bisa mengendalikan dirinya sendiri jika berhadapan dengan nazril. seperti hari kemarin,ia berbicara sesukanya. aduh,aku kenapa?tanya luna dalam hati. tiba tiba luna teringat perkataan nazril yang menyebutnya lebih cantik bila ia tak pakai kacamata. tuluskah nazril mengatakannya??ah luna tak mau begitu memikirkannya. yang terpenting sekarang hubungannya dengan nazril lebih baik sedikit daripada dulu yang hanya diam saja. luna melirik kalendernya,ia melihat lingkaran merah di salah satu tanggal. 16 september. ya,lelaki itu berulangtahun pada tanggal 16 september. kesempatan ini akan luna gunakan agar nazril tahu bagaimana selama ini perasaan ia terhadap lelaki tersebut. dua hari kemudian... ''akhir akhir ini kita sering bertemu ya,''komentar nazril sore itu. mereka tengah berada di taman. luna tersenyum,''mungkin tuhan merencanakan sesuatu sehingga dia terus mempertemukan aku denganmu,''jelas luna. ''kukira kau sangat pendiam tapi ternyata kau pandai bicara juga,'' luna tertawa kecil,ia memang sedikit berubah sejak agak dekat dengan nazril. ''kamu udah makan?
Luna menggeleng,''kebetulan aku punya sandwich,sisa makan siangku sih. tapi untungnya tersisa dua,kita bisa makan sekarang,''nazril menyerahkan sandwichnya. ''makasih,''ujar luna,gadis itu mulai menikmati sandwich pemberian nazril. ''gimana enak?tanya nazril beberapa menit kemudian. ''enak,enak sekali. ini buatanmu?puji luna. ''ya,ini buatanku. kebetulan aku tinggal di apartemen,jadi aku harus mempersiapkan segala sesuatunya sendiri. baguslah kalau enak,''jelas nazril. luna ber-o ria,ia tak menyangka nazril hidup mandiri. ia kira nazril tinggal di rumah mewah bersama pembantunya yang banyak...
''sori ya,bikin kamu repot aja,''ujar luna. hari itu hujan mengguyur kota kembang begitu deras,sampai luna tak bisa pulang. ia tak bawa payung hari ini,jadilah luna berteduh di apartemen nazril yang tak jauh dari kampus. nazril tersenyum,''ga apa apa kok,daripada kamu kehujanan dan sakit kan,'' suasana hening sejenak. ''ini ada t-shirt,kamu ganti aja,''nazril menyodorkan sebuah t-shirt putih bergambar tweety. ha?kaus cewek?jangan-jangan... pikiran luna liar kemana-mana. ''ini punya adik perempuanku,bulan lalu dia liburan disini,''nazril seolah bisa membaca pikiran luna. luna tersenyum kecil,ia bergegas ke kamar mandi dan berganti baju. ''ada yang bisa aku bantu?luna menghampiri nazril yang sedang asyik memasak di dapur. ''kamu tolong panggang daging ya,sebentar aja. eh kamu senengnya setengah matang atau well done? luna menggumam,''well done,''jawab luna. ''ya,udah. kamu panggang dagingnya agak lama,'' ''kamu udah lama tinggal disini?tanya luna. ''ya,udah setahunan lebih,'' ''oo..gitu ya,'' ''kamu tinggal dimana sih? ''aku tinggal di daerah dago atas,'' ''jauh juga ya,oh ya ntar kalo hujan udah reda aku anter kamu pulang,''jelas nazril. ''ga perlu,kamu kan udah repot gara gara aku,''tolak luna. ''gapapa,bahaya perempuan pulang sendiri,'' luna hanya bisa tersenyum,nazril sama seperti dirinya. terkesan irit bicara padahal kalau sudah dekat sama sekali tidak. steak mereka matang dan menikmatinya di meja makan. ''kacamatamu mana?tanya nazril. ''oh,di tas. kacamataku basah,'' ''kamu masih bisa melihatku kan? ''haha,tentu saja. jarak sedekat ini aku bisa melihatmu,''luna tertawa lebar. mereka khusyuk makan hingga..,''lun,itu..,''nazril menunjuk sesuatu pada wajah luna. ''apa?tanya luna. ibu jari nazril mengusap saus yang ada di sudut bibir luna dan ia memasukkan saus itu ke dalam mulutnya. oh,dear hal itu membuat luna salah tingkah. ''aku pikir sudah saatnya kita..,''nazril menggantung kalimatnya. ''saatnya apa?jantung luna makin tak karuan. ''bertukar nomor telepon,agar kita bisa memberi kabar dimanapun berada,'' nazril meraih ponsel luna yang ada di meja makan. ''itu nomor ponselku,''ujar nazril,luna mengesavenya. luna misscall nomernya pada nazril. ''thanks ya,'' hari itu luna habiskan bersama nazril...
Sudah 4 hari ini luna tidak bertemu nazril di kampus,entah kemana rimba cowok itu. jam menunjukkan pukul dua siang,luna sudah berada dirumahnya. tiba tiba ponsel luna berbunyi ada telepon masuk,nazril...calling. ''halo,''sapa luna. ia sedikit kaget nazril meneleponnya. ''halo luna,''suara nazril yang merdu menyapa pendengaran luna. ''ada apa?tanya luna. terdengar tawa pelan dari seberang sana,''kamu kemana saja?    ''kamu yang kemana saja,beberapa hari ini aku tidak melihatmu,''luna menyerang balik. ''hehe,kau memperhatikanku ya. apa kau merindukan kehadiran aku?    ''apa?merindukan kamu?kamu yang meneleponku berarti kamu yang merindukan aku,''luna gengsi akui selama ini mencari sosok nazril. ''haha,ya sudah. ga penting juga kita bahas ini,kamu lagi ngapain?tanya nazril. ''aku sedang santai saja,baru pulang kuliah. kamu? ''aku sedang asyik main games. pyu..pyu..pyuuu...,''nazril menirukan suara games di televisinya. luna tertawa kecil,nazril ternyata lucu juga. suasana hening sesaat. ''luna,apa kamu masih ada disana?nazril bersuara lagi. ''ya,aku masih disini,'' ''aku ingin bercerita,apa kau keberatan?       
''tidak tentu saja tidak,cerita saja,''     ''sudah lama aku menyukai seorang gadis..,''nazril menggantung kalimatnya. luna terhenyak,nazril suka seseorang?oh,dear. ''dia cantik,pintar tapi sayang aku tak pernah berani ungkapkan perasaanku padanya. aku takut dia kaget,''cerita nazril. ''apa sekarang dia dekat denganmu?tanya luna dengan hati yang perih. ''ya,dekat. aku nyaman dekat dengannya,''   ''nyatakan saja,tak ada gadis yang mungkin untuk menolak pesonamu,''luna kehilangan kendali berbicara seperti itu. ''termasuk dirimu?tanya nazril pelan. ''apa?apa katamu?luna kaget. ''tidak,lupakan saja,''nazril menghela nafas panjang. ''aku masih ada perlu,lain kali kita sambung,''luna memutus hubungan telepon. aduh,bagaimana ini?tanya luna dalam hati...
Hubungan luna yang hampir dekat dengan nazril kini kembali merenggang,luna merasa tak nyaman setiap berdekatan dengan nazril. Ada perasaan mengganjal dihatinya,nazril menyukai seorang gadis. Hhmm...luna yakin gadis itu jauh lebih baik dari dirinya. Tapi usaha luna untuk menjauh dari nazril gagal karena cowok itu terus ada di sekitarnya. Seperti pagi ini,luna tengah bersantai duduk di lorong kampus sambil menunggu jam kuliahnya tiba-tiba nazril hadir. Cowok itu tersenyum. Luna membalas senyuman cowok itu. "kenapa kamu tidak membalas sms-ku?kamu marah sama aku?tanya nazril. Luna menggeleng,"tidak,aku tak marah padamu,"   "lalu?kenapa?nazril mengangkat alisnya. "aku kehabisan pulsa,"jawab luna berbohong. "ooo.."mulut nazril membulat. "bagaimana dengan gadis yang kau dekati itu?apa kau sudah berhasil mengungkapkan perasaanmu?tanya luna setengah terpaksa,ia tak boleh kelihatan kesal pada nazril. Ia kan hanya temannya bukan kekasihnya. Nazril menghela nafas panjang,"dia agak menjauh dariku,"    "mengapa?kok bisa?luna heran. "entahlah,aku juga heran. Hhmm...semakin bingung aku menyatakan perasaanku,"air muka nazril terlihat sedih. Luna tersenyum kecil,"sabar ya,lama lama dia juga akan mendekat lagi padamu,mungkin dia sedang ada masalah,"gadis itu menepuk pundak nazril. "tapi kenapa dia tidak percaya padaku?menceritakan semuanya?siapa tahu aku bisa tahu solusinya,"   "mungkin dia tak mau membebanimu,"
Tanpa disangka tiba-tiba nazril memeluknya,erat sekali. Luna tertegun dibuatnya,ia tak tahu harus berbuat apa. Hhhm..mungkin saat ini nazril hanya butuh ketenangan !! pikirnya. Luna membelai rambut nazril perlahan. Tanpa luna sadari nazril tersenyum...
Malam Hari,Kamar Luna...
Luna melirik kalendernya,3 hari lagi ulangtahun nazril akan tiba. Ia sama sekali belum merencanakan apa-apa,cerita nazril tentang gadis yang disukainya beberapa hari lalu membuat pikiran luna kacau balau. Hatinya tak yakin akan menyatakan perasaanya atau tidak,ia takut setelah ini nazril akan menjauhinya dan semua akan lebih buruk dari sebelumnya. Tapi luna juga tak kuasa menahan perasaan ini untuk waktu yang lebih lama,suatu hari nazril harus tahu pada saat 16 september atau pada hari lain. Tiba tiba ponsel luna berbunyi. Nazril...calling. "halo,"suara nazril menyapa pendengaran luna. Gadis itu terdiam sesaat. "halo,"balas luna. "makasih ya,kamu telah mendengarkan ceritaku tadi pagi. Aku lega sekarang,"ucap nazril. "sama sama,kita kan teman,"luna berusaha tegar. "kamu memang gadis yang baik luna,aku beruntung bisa berteman denganmu,"ujar nazril. "kamu bisa saja,kamu juga teman yang baik kok. Kamu berteman dengan siapa saja termasuk aku,tidak pilih pilih. Itulah sebabnya aku..,"luna menggantung kalimatnya. "sebabnya apa luna?nazril bertanya lagi. "itulah sebabnya aku senang berteman denganmu,"luna berbohong sebenarnya hati kecilnya berkata 'itulah sebabnya aku jatuh cinta padamu'. Seperti biasa malam itu luna habiskan dengan nazril via telepon....
Hari ulangtahun nazril semakin dekat,luna belum juga mendapat rencana yang matang. hingga akhirnya saat ia tak sengaja tengah berjalan jalan di mall,matanya menangkap sebuah toko yang khusus menjual alat alat fotografi. luna tertarik untuk melihatnya. ia lihat satu persatu,sebenarnya ia juga ingin memiliki kamera slr hanya saja belum dibelikan oleh orangtuanya. tiba tiba matanya tertumbuk pada sebuah lensa kamera yang cukup panjang. ia teringat nazril yang juga memiliki hobi fotografi. ''silakan mbak,sudah ada yang minat?tanya pelayan toko itu. luna tersenyum,''apa lensa ini untuk kamera canon eos 500D? ''iya mbak,tepat sekali. mbak punya kamera itu ya?kualitas gambarnya akan lebih bagus mbak dan bisa membidik objek lebih jauh,''jelasnya. nazril pasti senang sekali diberi hadiah ini,selama ini kan lensa kameranya standar saja. luna membalik kertas yg tergantung di lensa tersebut,ada harga tercantum. 1,5 juta. wew,mahal sekali!! luna memang punya tabungan tapi apa orgtuanya tidak akan curiga jika ia menghabiskan uang sebesar itu dalam sekejap??aduh,bagaimana caranya??batin luna. akhirnya luna meninggalkan toko tersebut. esok harinya... ''aku akan berangkat ke kanada,''cerita nazril sore itu. ''ha?ke kanada?kapan?luna kaget. ia terhenyak. ''entahlah yang jelas ibuku sedang mengurus visaku untuk keberangkatan kesana,''nazril mengangkat bahu. ''kau akan melanjutkan kuliah disana?tanya luna lagi. ''ya,sepertinya begitu. mereka ingin aku tinggal disana bersama mereka,'' ya,tuhan beberapa hari lagi nazril akan berangkat ke kanada. waktu semakin menekan luna. semoga keberangkatan itu tak terjadi pada tanggal 16 tuhan,kumohon !! batin luna.
                                                    ************
Nazril tengah merapikan baju bajunya untuk dimasukkan ke koper,sebagian barangnya sudah dipaketkan ke Kanada terlebih dahulu. Ia sebenarnya berat meninggalkan Bandung,terlebih Luna. Gadis itu sudah beberapa waktu terakhir ini mengisi hari harinya,nazril sudah merasa dekat dengannya,ia melirik tanggal di ponselnya. 15 September. Besok adalah hari jadinya. Ia berharap ada sesuatu yang menyenangkan yang luna berikan padanya. Surprise apa itu yang jelas nazril tak peduli asalkan luna yang memberikannya. Tiba-tiba sebuah telepon masuk dan membuyarkan semua angannya…
Esoknya,16-September-2010…
Jam menunjukkan pukul 10.00,luna baru selesai mandi. Ia tengah bersiap menuju apartemen nazril sambil menenteng hadiah lensa kamera yang ia beli kemarin,akhirnya luna nekat untuk membelikan lensa tersebut dengan menggunakan tabungan rahasianya. Hhhmm…tak apalah lagipula ia sekarang ini tak memiliki keperluan yang begitu penting. Sepanjang perjalanan luna tersenyum sendiri,membayangkan bagaimana reaksi nazril jika menerima hadiah ini. J setengah jam kemudian luna sampai di apartemen nazril,ia bergegas menuju kamar 75. Dimana nazril tinggal. Namun luna heran ketika ia memegang pintu apartemen nazril,keadaannya tidak terkunci. Mungkin lupa !!! batin luna. Langkah luna semakin jauh menyusuri apartemen nazril,namun kosong yang didapatinya. “nazril,kamu dimana?suara luna terdengar agak keras. Beberapa kali luna memanggil namun tak ada sahutan. Hanya korden yang berkibar tertiup angin,namun semua perlengkapan tampak rapi. Luna terduduk di lantai sesaat. Nazril telah meninggalkannya ke Kanada. Ya,seperti cerita cowok itu beberapa hari lalu. Ia akan terbang ke Kanada. Luna kira bukan sekarang waktunya namun kenyataan berkata bahwa nazril pergi di hari ulangtahunnya. “happy birthday nazril,”ujar luna pelan sambil menaruh kadonya tersebut di meja. Gadis itu berusaha menahan air mata yang mengalir di pipinya. Ia tinggalkan apartemen nazril…
Sementara nazril…
Taksi yang ditumpangi nazril melesat cepat menuju bandara Husein Sastranegara,nazril memang akan menempuh jalur udara terlebih dahulu ke Jakarta dan setelah itu ia baru akan terbang ke Kanada melalui Bandara Soekarno Hatta. Namun tiba tiba ia menjerit,”ya,ampun. Charge kamera ketinggalan,pak putar balik !!! perintahnya. “baik mas,”ujar supir tersebut.
Nazril tak peduli ia akan terlambat sampai ke Jakarta dan delay untuk menunggu penerbangan selanjutnya,yang terpenting charge kameranya harus terbawa. 45 menit kemudian taksi sampai di apartemen nazril,cowok itu bergegas ke kamarnya. Saat ia tengah menggeratak mencari charge kameranya,matanya tertumbuk pada sebuah bungkus kado berwarna biru muda. Perlahan ia membukanya. Sesaat nazril terdiam. Itu lensa kamera yang selama ini diidamkannya. Ia menarik secarik kertas yang ada di dalam kotak kado tersebut. Isinya :
Happy Birthday nazril !!! wish u all d’best,semoga kamu suka ya kadonya… J -Luna-
Ya,ampun luna. Ternyata ia yang mengirimkan kadonya,nazril bahagia. Namun pasti luna sudah mengira ia berangkat ke Kanada sehingga meninggalkan kadonya disini. Nazril kembali turun ke lobby apartemennya. “pak,turunin semua barang saya,”perintahnya. Dengan sigap supir taksi itu kembali menurunkan barang barang nazril. Cowok itu mengirim SMS pada Reiny,adik perempuannya :
Rei,aku ga jd pulang ke kanada. Mungkin bkl dipending smpe bbrp waktu J -Nazril-
Setelah barangnya kembali rapi,nazril kembali memasuki taksi. “ke dago atas pak,”
1 jam kemudian…
Luna menimang ponselnya,kini ia sudah terlambat. Semua jauh dari apa yang ia perkirakan,perasaanya hingga kini masih terpendam. Entah kapan nazril akan kembali kesini… “kamu kira kesempatanmu sudah hilang?tiba tiba sebuah suara menyapa pendengaran luna.    Gadis itu sudah tak asing lagi dengan suara tersebut. Itu suara nazril. Tapi,ah masa iya??batin luna. Ia menepuk pipinya. “kesempatanmu masih ada,setidaknya untuk beberapa waktu,”suara itu kembali terdengar. Luna menoleh. Ya,ampun benar !!! nazril ada di rumahnya. “terimakasih ya kadonya,aku senang sekali,”ujar nazril. Luna tersenyum,”sama-sama,aku senang kalau kau senang dengan kado yang aku berikan,”    Nazril balas tersenyum,”terlebih aku akan lebih senang jika kau mau mengakui semuanya,”   
Luna terdiam.  Mengakui?oh,dear apa nazril sudah menyadari semuanya sejak lama?  “mengakui?mengakui soal apa?luna masih berhati hati. “semua yang kau rasakan padaku selama ini,”jawab nazril. Luna makin diam saja. Kata kata yang disusun di otaknya buyar seketika. “gadis yang selama ini aku ceritakan kepadamu adalah dirimu sendiri,”ujar nazril. Ha? Luna tertegun. “apa?diriku?bukan gadis lain?    Nazril tertawa kecil,”bukanlah luna,gadis itu adalah kamu. Beberapa waktu terakhir ini siapa sih yang dekat denganmu selain aku?makannya aku bingung saat kau menjauhiku,aku makin sulit untuk ungkapkan perasaanku,”jelasnya. Luna menghembuskan nafas panjang,”maaf,karena aku telah mempersulit kamu. Tapi kukira gadis yang kau sukai bukan aku,tapi gadis yang lain,”     “inilah sebabnya aku suka kamu luna,kamu beda dari gadis lainnya. Kamu tulus dan bisa membuatku nyaman,”tanggap nazril. Suasana hening sesaat,”aku ikhlas menunda keberangkatanku ke Kanada,asal kamu bisa bersamaku lebih dari teman,”nazril berucap lagi. Luna tersenyum lebar,kali ini tak ada secuil keraguan di hatinya. “tentu saja,aku akan selalu bersamamu,”gadis itu memeluk nazril. “kamu memang kado terindahku di 16 september ini,”nazril membelai rambut panjang luna dengan sayang. Senyum  luna semakin lebar. Kini semua harapannya menjadi kenyataan !!! J
-THE END-


1 komentar: