Senin, 15 November 2010

:: Short Stories "ARIELUNA's SERIES" Rainy Girl ::

Gadis itu menatap air yang jatuh membasahi bumi dengan mata yang penuh kebencian,ia benci hujan. Sejak hujan menyebabkan ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan,sejak hujan menjadi moment saat ia diputuskan oleh kekasih yang sangat ia sayangi,Joe. Sejak itulah Luna membenci hujan,gadis itu selalu merasa perih ketika hujan turun. Jika orang orang menganggap berhujan-hujanan bersama pacar itu romantis bagi luna tidak semuanya terasa hambar dan tidak ada artinya. "lun,pulang yuk,"ajak Lala,teman luna. "aku ga bawa payung,"jawab luna singkat. "ya udah kita hujan hujanan daripada nunggu lama lho,"usul lala. Luna memandang lala dengan perasaan tak suka. "ups,maaf. Aku lupa,ya udah lun aku pulang duluan ya,"lala menutup mulutnya dan tak lama ia beranjak meninggalkan luna.




Hari sudah sore,hujan masih saja mengguyur kampus. Tiba tiba seseorang menarik luna. "hei,kamu siapa?tanya luna bingung. Cowok itu menariknya tanpa banyak kata. Ia lindungi luna dengan payung yang ia bawa,"aku lihat dari tadi kamu belum pulang,kamu ga bawa payung kan?jadi aku anter kamu ke depan. Kamu ga keberatan kan?tanyanya tanpa berpaling sedikitpun kearah luna. "makasih,"ujar luna dengan perasaan bercampur bingung dan heran. Ada angin apa?dan siapa dia? cowok itu mengantarkan luna sampai gadis itu naik taksi...
********************
Hujan ternyata mengguyur kota kembang semalaman,luna melihat tetesan air dibalik jendela kamarnya. Ia kembali terpikir akan peristiwa yang ia alami setahun yang lalu...

"aku ga bisa nerusin hubungan ini !!!ujar joe tegas. "iya,kenapa???aku bener bener ga ngerti joe. Aku merasa selama ini hubungan kita baik baik aja dan ga ada masalah,ada apa sebenarnya dengan kamu joe?apa aku pernah ada salah sama kamu?bilang joe !!! jangan main putusin kayak gini,"luna berderai air mata. Hujan mengguyur mereka berdua. "pokoknya aku ga bisa,aku mutusin kamu karena aku sayang sama kamu. Aku pengen yang terbaik untuk kita berdua,"joe tetap bungkam dengan alasannya.
"yang terbaik buat aku adalah kita tetap bersama !!! bukan kita berpisah,aku ga akan lepasin kamu sebelum semuanya jelas,"luna setengah membentak. Suasana hening sesaat. Luna meraih tangan joe,"kenapa joe?kenapa kita harus putus?tanyanya dengan nada suara pelan. Joe menghembuskan nafas panjang,"aku sakit lun. Aku ga bisa jagain kamu,aku ga bisa kamu andalkan. Aku divonis menderita thalasemia. Aku ini lemah lun,aku bukan sosok yang kamu butuhkan lagi,"
Luna shock,"aku tau kamu pasti kaget,aku tau sekarang kamu benci sama aku. Aku ga pantas buat kamu,"ujar joe lagi. "KATA SIAPA???aku ga akan pernah ninggalin kamu,kamu akan selalu jadi seseorang yang paling mengerti aku,"tangisan luna makin menjadi. Joe melepaskan genggaman tangan luna,"maaf lun,tapi ini jalan terbaik buat kita,"joe meninggalkan luna ditengah hujan. Luna berteriak memanggil namanya,tapi joe meneruskan langkahnya sosoknya menghilang ditengah kegelapan...

"lun,makan malam yuk,"ucapan mama membuyarkan lamunan luna. Mata luna berair ia hampir menangis,gadis itu menyekanya. Dan makan malam bersama mamanya...

Dua Hari Kemudian,Kampus...
"hai,"seorang cowok menyapa luna saat gadis itu tengah asyik membaca novelnya di koridor kampus.
Luna mendongak,ternyata cowok yang dua hari lalu. "kamu...,"luna tampak sedikit kaget.
Cowok itu tersenyum,"kamu ternyata suka baca novel ya?kamu sama kayak adik perempuanku,dia juga suka baca novel,"ujarnya. "nama kamu siapa?nama aku luna,"luna mengulurkan tangannya. Cowok itu tersenyum kembali,"aku udah tau nama kamu kok,dan soal namaku hhhmm...nanti juga kamu tau,"
Luna mengerenyitkan dahi heran,sebelum ia bertanya lagi cowok tersebut sudah menyelanya beranjak pamit. "aku masih ada kuliah nih,duluan ya. Take care,"ia memasukkan kedua tangannya di saku celana jeansnya. Luna menatapnya dengan penuh tanda tanya...

lagi liat liat hasil foto buat cover album baru... :)


Sejak saat itu cowok itu sering muncul di hari hari luna tanpa luna tahu siapa namanya,setiap luna bertanya ia selalu menghindar entah apa alasannya. Hingga suatu hari...
"luna,kamu mau kan temenin aku sampai sore,"ujar cowok itu. "memang ada apa?ada kuliah ya?tanya luna balik. "aku mau tunjukkin sesuatu sama kamu,"ucapnya. "apa?tanya luna lagi. "nanti juga kamu tau,"tatapan matanya menerawang. Jadilah luna menemani cowok misterius itu hingga sore menjelang.
Hujan mengguyur cukup deras hari itu,luna masih bertanya tanya apa yang akan cowok itu tunjukkan padanya. Tiba tiba cowok itu menariknya ke lapangan basket kampus. Ia terkejut dan berusaha menahan diri untuk tidak berada ditengah guyuran hujan. "ada apa ini?aku ga mau,"luna memberontak. Tapi dengan sekuat tenaga cowok itu menarik luna hingga mereka kini berada ditengah hujan...
"luna,aku tau kamu benci hujan karena kamu kehilangan dua orang yang kamu sayangi saat hujan. Tapi kamu tak boleh terus begini !!! Kecelakaan ayah kamu dan putusnya hubungan kamu dengan kekasihmu setahun lalu bukan karena hujan tapi itu adalah takdir yang mesti kamu terima,kamu harus ikhlas luna. Jangan penuhi hidupmu dengan rasa trauma,jangan kamu pikir tak ada seorangpun yang gak menyanyangi kamu. Buka mata kamu lebar lebar !!! ada aku yang sayang sama kamu,ada aku yang sudah memperhatikan kamu sejak lama. Aku ga pengen kamu seperti ini terus aku ga pengen kamu membenci hujan aku pengen kamu tersenyum dalam menghadapi hari hari kamu bukan dengan kemuraman,"jelasnya panjang lebar. "kamu ini siapa?tanya luna. "aku Ariel !!! sahabat kecilmu saat taman kanak kanak,apa kamu lupa?cowok itu berusaha memberi clue. "a..ariel?bibir luna bergetar.
Ariel menghela nafas panjang,"mungkin kamu lupa,karena kamu tak lama bertemu denganku dan kamu pindah ke Austria. Sebenarnya saat SMA kita satu sekolah hanya saja kau tidak sadar akan keberadaanku,perasaanku tidak berubah sedikitpun luna. Aku tau semua hal yang kau alami,"
Luna terdiam,ia terhenyak. "aku ga percaya,aku perlu bukti,"ujar luna pelan.
Ariel memegang kedua wajah luna dengan telapak tangannya,ia menatap gadis itu dalam lalu mengecupnya pelan. Nafas luna tertahan,ia diam tanpa perlawanan. "apa bukti itu sudah cukup?tanya ariel. Luna memeluk ariel erat. Sosok ariel membuat luna menjadi seseorang yang tidak lagi membenci hujan dan kehidupannya...





_THE END_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar